Minggu, 09 Agustus 2015

konsep dasar pemrograman web(2)

HTTP adalah sebuah atandar request/response antara sebuah client dan sebuah server.
Sebuah Client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan
membuat hubungan TCP/IP ke sebuah port tertentu di host (biasanya port 80).
Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim
kode permintaan (request), seperti "GET / HTTP/1.1" (yang akan meminta halaman yang
sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi header
code yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan body dari data
tertentu.
Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode
jawaban, seperti " HTTP/1.1 200 OK ", dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan
error atau pesan lainnya.


Sejarah
 Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.
 Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi 1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim beserta encoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.
 Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persistent.
Contoh Transaksi S = Server C = Client C : (Inisialisasi koneksi) C : GET /index.htm HTTP/1.1 C : Host: www.wikipedia.org S : 200 OK S : Mime-type: text/html S : S : -- data dokumen -- S : (close connection)


Client-side Programming Secara umum, suatu client adalah satu aplikasi komputer, seperti web browser yang berjalan pada satu komputer lokal dari pengguna atau workstation, dan terhubung ke suatu server. Client-side programming adalah program komputer pada web yang dijalankan pada sisi client, oleh web browser; Hal ini berlawanan arti dengan Server-side scripting. Operasi dapat dilakukan oleh client-side karena operasi tersebut membutuhkan akses ke informasi atau fungsi yang tersedia pada client tetapi tidak pada server, karena pengguna membutuhkan observasi terhadap operasi tersebut atau menyediakan input, atau server kekurangan kekuatan pememrosesan untuk melakukan operasi yang tepat waktu untuk seluruh client yang harus dilayaninya. Sebagai tambahan, jika operasi dapat dilakukan oleh client tanpa mengirim data melalui jaringan, maka hal itu memakan waktu lebih sedikit, menggunakan lebih kecil bandwidth dan mengurangi resiko keamanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar